Kamis, 22 Mei 2008

B L T

Bantuan Langsung tunai, yang lagi ditunggu-tunggu orang-orang yang merasa berhak
mendapatkannya. Sebuah program pemerintah, yang sekilas memang ingin meringankan penderitaan kaum dluafa'. Tapi lagi-lagi karena sebuah sistem yang kurang pas, bantuan ini sampai di tangan mereka tidak dalam keadaan "utuh". Dan lebih parahnya lagi... uang yang akan mereka dapatkan ini sudah ditunggu oleh kebutuhan-kebutuhan yang harus segera dipenuhi.

Banyak mereka ditanya tentang " Dipakai apakah uang yang mereka dapatkan nanti? ", bayar sekolah, bayar tagihan listrik, bayar hutang, atau kebutuhan lainnya. Tidak ada di antara mereka yang menjawab " dipakai untuk mulai buka usaha, atau modal untukmenambah nafkah". Saya dan beberapa orang teman yang memperbincangkan masalah ini di masjid Insan Kamil "masjid paling sejuk seTuban yang bikin orang betah di sana (ta'lim, jagongan, apalagi tiduran ya.....) Akhi Us.Tholib, mengambil kesimpulan... "Itu artinya Us...Untuk biaya hidup saja mereka kesulitan apalagi untuk modal usaha, yang terpenting bauat mereka adalah kebutuhan hidup terpenuhi dulu.


Tapi..., saya punya kesimpulan lain : " Itu artinya mereka tidak mempunyai daya cipta dan daya karsa, bagaimana caranya supaya kebutuhan hidup mereka "nantinya" akan terpenuhi. Ironis sekali... negara ini yang katanya kaya, tapi angka kemiskinan terus bertambah. Tapi kemungkinan yang lain juga karena pendidikan kita yang hancur.

Life skill yang rendah, mungkinkah menghasilkan manusia yang terampil? Lewat Insan Kamil ini, bersama kita wujudkan generasi yang tangguh menghadapi tantangan zaman.

Minggu, 18 Mei 2008

Temanku...seumur ayahku

Kesempatan belajarku yang tertunda, kukejar saat ini, meskipun lelah... tapi aku harus mampu dan mau. yap...sebuah konsekuensi yang harus aku hadapi. Liburan hari ahad tidak bisa lagi aku nikmati, meskipun sore harinya wajib bagiku untuk meluangkan waktuku, sekedar jalan-jalan dengan kedua buah hatiku. Anak-anak yang hebat pasti merengek minta jalan-jalan. Jalan-jalan yang murah ... paling-paling hanya ke alun-alun kebanggaan Tuban, sambil membawa bekal dan bola, kesempatan yang berarti buatku...bermain-main dan bercanda, permintaan yang tidak neko-neko.
Kembali ke kegiatan belajarku. Benar kata Rosulullah " Belajar dari buaian sampai liang lahat". Aku bersyukur masih diberi kesempatan oleh Allah. Ingat hal itu.... aku jadi ingat temanku sekelas, seorang bapak-bapak atau lebih pas lagi seorang kakek-kakek. Umurnya seumur Ayahku (perkiraanku 65 tahun). Aku kadang sering melihat beliau sosok yang mengingatkanku pada ayahku tersayang, yang sudah "sepuh" karena bertambahnya usia.
Benar-benar beliau punya semangat yang luar biasa, tidak pernah absen, padahal rumah beliau sangat jauh...daerah montong. Subhanallah...beliau menjadi pemantik semangatku. Aku yang masih muda (dibanding beliau lho....?), masak males-malesan, malu deh rasanya.
Walhasil....meskipun capek, meskipun harus kehilangan hari liburku...La Ba'sa
yang penting aku dapat ilmu dan pengalaman buat hidupku.

Sabtu, 17 Mei 2008

Ro'... Ro'... Ro'.....

Ketika seseorang mendapat amanah dari Allah dan manusia, maka ikhtiar pertama yang harus dia lakukan adalah mewujudkan amanah tersebut, bagaimana daya upayanya agar amanah itu bisa terwujud. Manusia punya keterbatasan, tetap yang paling utama kita tuju adalah Allah dan pertolongannya, supaya memberikan kemudahan pada daya dan upaya kita.
Aku adalah seorang guru (Al Qur'an) yang diberi amanah oleh para orang tua siswa, bagaimana anak-anak mereka bisa membaca Al Qur'an, meskipun sebetulnya tidak hanya pada membaca saja, generasi Qur'ani, itulah keinginan mereka.
Berawal dari membaca, mereka akan cinta pada Al Qur'an. Tapi ada hal yang mengganjal sehubungan dengan amanahku ini, banyak anak-anak yang belajar baca Qur'an mengalami kesulitan pada pelafalan. Aku kadang-kadang berupaya semampuku...
Dulu aku pernah menangani anak cadel "R", tapi setelah aku teliti dan aku dengarkan ... ternyata dia masih punya getar "R", maka aku simpulkan bahwa dia tidak cadel bawaan, setelah aku kroscekkan denga bundanya, ternyata benar... ini juga karena kesalahan orang tua ketika "mbelajari" anaknya berbicara dengan logat"pelat-pelatan". Setelah itu ... aku dengan segala cara dan tetap mengharap pertolongan Allah melatih anak ini melafalkan "RO' " dengan benar. hari berganti pekan, pekan berganti bulan, bulan demi bulan...Dan... di luar kemampuanku...Subhanallah... anak ini dengan jelas dan fasih mengucapkan Ro' ... Ro'... sepertinya aku tidak percaya pada telingaku, berkali-kali anak ini mengucapkan Ro'...Ro'... Ro'... rupanya dia juga sangat senang, karena kekurangannya inilah dia sering diejek teman-temanya 'Pelat...pelat...pelat", sebuah perjuangan... hal kecil yang mampu mendongkrak kepercayaan dirinya menjadi lebih kuat.
Masih banyak anak-anakku yang mempunyai masalah-masalah seperti ini, barangkali kalau pengunjung blog saya menaruh simpati pada saya, mohon berikan informasi kepada saya tentang hal-hal atau buku - buku yang harus saya baca dan saya pelajari. Saya tetap yakin "Nashrun minallah - pertolongan itu hanyalah dari Allah "

Jumat, 16 Mei 2008

Terpana dengan ayat-ayat......

Booming film ayat-ayat cinta dan fenomenanya. Juga pada anak-anak, sedikit-sedikit mereka bilang "La' - La' ". Mereka dengan malu-malu pasti bilang itu kan yang ada dalam film ayat-ayat cinta. Ustadzah..., "Suwaiyah" itu apa us ? lagi-lagi yang mereka tanyakan pasti terinspirasi dari film itu. Sebegitu dahsyatnya fenomenanya. Atau kadang akhwat-akhwat kecil yang lucu-lucu dan menggemaskan pasti berlagak menjadi Aisyah dengan menggunakan cadar seadanya, kadang dari jilbab mereka, mukena mereka atau dari apalah... yang bisa mereka gunakan untuk menutupi sebagian wajah mereka. Subahaanallah...meskipun mereka masih belum faham betul tentang isi dan makna dari film tersebut.
Seiring dengan berjalannya fenomena film ini, bagiku itu tidaklah sepadan dibandingkan dengan fenomena yang setiap hari aku lalui dengan mujahid-mujahid kecilku. Ketika mereka membaca Al Qur'an, ada saja yang mereka tanyakan, entah karena mereka mengenal kata-katanya. Ketika kita membaca surat Al An'am, mereka banyak menemukan kosa kata " Qomarun, Syamsun, Ibrohim", pasti dengan semangat mereka akan mengartikan penggalan kata-katanya. Us... ini apa toh artinya? kok ada nama Nabi Ibrohim, kok ada Syamsun...itu kan artinya matahari ya..? kok ada Qomarun...itu kan artinya bulan ? apa hubungannya...? Mereka yang sudah pernah dengar cerita Nabi Ibrohim akan menebak...Oh...itu ceritanya Nabi Ibrahim yang sedang mencari Tuhan kan...?.
Al Hamdulillah...dalam hati aku harus bersyukur ya Allah... di tengah-tengah merebaknya fenomena ayat-ayat cinta, subhanallah ... ternyata mujahid-mujahid kecilku masih sanggup terpana dengan ayat-ayatmu. Luar biasa...tajamkanlah hati dan pikiran mereka untuk selalu menemukan kedahsyatan ayat-ayatmu. Dan tambahkanlah untukku ilmu...supaya aku dapat mendampingi mereka yang akan selalu terpana dengan ayat-ayatmu.