Senin, 20 Oktober 2008

"Dredeg...."

Ahad 19 Oktober
Pukul 08.00

Kuliahku masuk kembali. Berjumpa dengan teman-teman, setelah kurang lebih tiga bulan liburan. Harus semangat, keenakan libur panjang. Gadis kecilku mulai bertanya... Bunda mau kemana? sekarang kan libur? Bunda mau sekolah nak..., Oh sekolah Bunda sudah masuk ya Bun..., sama dong kayak sekolah adik. Bismillah ... kulangkahkan kakiku... diantar suami tercinta. Aku ingin meraih cita-citaku yang sempat tertunda.
Ahlan wa sahlan...taqobbalallahumma... minal aidzin wal faizin..., saling berjabat erat..., seperti setahun tak berjumpa. Akasia di kampus, angin semilir kurasakan. Syukurku, terus terucap. Ya Allah... rahmatMu begitu besar padaku, Kau tetap berikan kesempatan ini kepadaku, terus bisa belajar..., kuliah, meskipun umur tak lagi muda.

Pukul 09.00
Tarikh tasyri' dan ilmu hadits, ku telaah lagi..., angankupun melayang... berapa tahun yang lalu..., bersama Ustadz Tamrin dari Jawa Tengah, kesempatan ini takkan kulewati tanpa arti. Diskusi mengalir dengan gayeng... sanad, isnad, musnad, matan, rawi, shohih, khasan, dlo'if, mmasyhur, ahad, ghorib, qouliyah, fi'liyah, takririyah dan hammiyah. Terus ku telusuri dengan indah alam ilmu itu, ya Allah... aku haus akan ilmuMu, terus beri aku kesempatan tuk mereguk tetesan-tetesan ilmuMu.

Pukul 13.00
Rombongan ahli Qur'an menjemputku..., TASHIH. Kata-kata ini yang membuat orang-orang yang belajar AlQur'an terus menerus mengasah kemampuannya membaca Al Qur'an. Ke Lamongan tujuan kita. menemui Ustadz. Abu Mansyur, seorang Khafidz Qur'an. Bila membaca AlQur'an orang yang mendengarkan pasti tersentuh hatinya, air matapun kadang tak terbendung. Betapa syahdu bila ayat demi ayat Beliau baca.
Siang ini..., Aku dan empat teman asatidz, Ust.Shoim, Ust. Anggun, Ust. Umi dan Ust. Ufa, serta tiga teman dari Tambak Boyo. Bertemu dengan Beliau yang ramah, wajah Beliau yang ahli wudlu', tutur kata Beliau yang lisan ahli Qur'an..., meskipun di hati kami...dag dig dug..., satu demi satu diantara teman-teman maju untuk diuji. Aku yang mendengar dan mengantarnyapun juga ikut "dredeg" jauh lebih cemas dibanding aku sendiri yang ikut ujian, seperti seorang ibu yang mengantar anak perempuannya melahirkan, jauh lebih cemas dibanding aku sendiri yang melahirkan. Mungkin begitulah perasaanku....
Kulalui waktu demi waktu dengan kecemasan..., akhirnya sebuah berita gembirapun kami terima. Tiga dari empat asatidz "lulus", Alhamdulillah.... Subhanallah...., Allah memberikan anugrah dan kabar gembira pada kami, meskipun dengan itu berarti tugas teman-teman dalam mengemban amanah untuk mengajar Al Qur'anpun lebih berat, tapi Insya Allah... Allah akan memberikan keberkahan dan pertolonganNya.

Selamat kepada:
Ust. M. Shoim, Ust. Umi hanik, Ust. Anggun Nur tafik, yang telah lulus tashih Qiroati..., tapi masih ada dua langkah lagi, yaitu penataran metodologi dan PPL. Baarokallohu laka bil Qur'an
Terima kasih kepada :
Bapak. Sugeng Lesmono sekeluarga, yang telah memberikan pinjaman mobil kepada kami, sehingga kami merasa dimudahkan, Jazakumulloh khoirol jaza, semoga Allah melimpahkan keberkahan kepada Anda sekeluarga.
Terima kasih kepada :
Bapak. M. Ikhwan, suamiku tercinta, yang telah meluangkan waktunya untuk bisa mengantar kami (karena hanya itu yang bisa Beliau berikan), semoga Allah melapangkan rizki bapak, melancarkan usaha bapak, sehungga nantinya bisa berbuat lebih banyak kemaslahatan, Amiin.
Terima kasih kepada :
Semua teman-teman asatidz, Bapak Ibu yayasan Bina Insan Kamil Tuban, yang telah memberikan motivasi dan fasilitas bagi kami untuk selalu belajar dan semangat.
Mudah-mudahan keberhasilan ini bisa memberikan motivasi dan suport kepada teman-teman yang lain, untuk terus memacu diri.

Tidak ada komentar: